Bawang Putih dan Penyakit Jantung
Jantung merupakan otot tubuh yang paling penting. Tidak seperti otot lainnya dalam tubuh, otot jantung tidak pernah beristirahat. Otot tersebut bekerja non-stop, siang dan malam, memompa darah ke dalam paru-paru. Di paru-paru, darah mengambil oksigen, yang dibawa ke setiap organ, dan hampir semua jaringan tubuh. Sementara itu, darah yang kekurangan oksigen dikembalikan ke jantung melalui vena dan siklus berulang lagi dari awal.Jika jantung berhenti sekejab saja, kita akan mati dalam hitungan menit. Namun, organ vital ini sama seperti bagian tubuh lainnya, bergantung pada pasokan oksigen melalui pembuluh arteri koroner. Namun, dengan bertambahnya usia, pembuluh arteri pada sebagian besar manusia mulai menunjukkan tanda-tanda keausan. Pada usia tiga puluhan, kebanyakan kita sedikit banyak sudah menderita arteriosklerosis (penyempitan pembuluh arteri) yang berarti pembuluh arteri menebal dan timbul lesi yang akan menghalangi laju darah.
Penyempitan pembuluh arteri dapat terjadi pada bagian mana pun dari tubuh, tetapi dramatisnya kebanyakan diketahui pada pembuluh arteri di jantung. Jika penyempitan pembuluh darah koroner melampaui batasan tertentu, aliran darah dan oksigen akan terhalang. Akibatnya adalah kekurangan oksigen, terutama ketika kebutuhan oksigen sangat tinggi,yaitu ketika jantung berdetak kencang pada saat mengalami stres atau ketika berolahraga. Kekurangan darah dan oksigen dirasakan seperti angina pektoris nyeri dada, dan se-ring juga di lengan atau bahu kiri, disertai rasa cemas, takut, dan sulit bernapas.
Angina pektoris merupakan tanda peringatan bahwa ada penyempitan pembuluh arteri yang vital di jantung. Bila hal ini terus berlanjut, ada risiko terkena serangan jantung, di mana kekurangan darah dan oksigen begitu parah sehingga seluruh atau sebagian otot jantung kekurangan oksigen dan sel-sel yang terkena akan mati.
Sekitar 1/3 dari serangan jantung terjadi tanpa tanda-tanda peringatan akan angina, dan karena itu kematian merupakan tanda awal sekaligus tanda akhir dari penyakit tersebut, oleh sebab itu penting sekali bagi kita untuk memelihara jantung kita. Biarpun kita merasa sehat, kita perlu selalu memeriksa pola makan dan gaya hidup kita serta memperbaikinya bila dapat.
Faktor risiko utama dari penyakit jantung koroner adalah keseimbangan lemak (lipid) dalam darah kita. Sebagian dari lemak ini (HDL) menyehatkan dan membantu melindungi jantung. Sebagian lainnya (LDL) meningkatkan risiko penyakit jantung.
Idealnya kadar LDL yang anda miliki seharusnya rendah saja, sedang kadar HDL-nya tinggi. Bayangkan HDL seperti setengah liter susu dengan krim di atasnya sebagai LDL. Lebih penting bagi anda untuk mengetahui bahwa kadar keseimbangan anda sudah tepat daripada mencari tahu kadar lemak total anda. Meskipun kini anda dapat membeli alat tes kolesterol darah dari sebuah konter toko obat, hanya hasil pemeriksaan lemak/lipid lengkap oleh seorang dokter yang akan menjelaskan pada anda tentang perbandingan LDL dan HDL anda. Jadi ingatlah bahwa kadar kolesterol yang tinggi akan meningkatkan risiko anda terhadap penyakit jantung, sedang kadar HDL yang tinggi sebenarnya akan mengurangi risiko tersebut.
Kandungan LDL yang tinggi dalam darah anda akan meningkatkan risiko anda akan penyakit jantung dengan akibat timbunan lemak yang menempel pada dinding-dinding pembuluh arteri, yang memberikan kontribusi atas terjadinya proses arteriosklerosis (penyempitan pembuluh arteri). Penelitian menunjukkan bahwa proses tersebut dapat dihambat dengan penurunan kolesterol. Lemak darah juga dipengaruhi faktor-faktor lain, seperti merokok dan diabetes.
Bawang putih membantu menurunkan kadar LDL tanpa efek samping yang mungkin dirasakan bila memakai obat-obatan penurun lemak biasa. Dan, dikombinasikan dengan diet yang lebih baik serta olahraga teratur (yang akan menolong kesehatan secara keseluruhan serta kesejahteraan anda), bawang putih dapat membuat kadar kolesterol dalam batas normal. Dengan memacu aktivitas antioksidan, dapat memberikan manfaat tambahan. Hal ini akan menghalangi proses oksidasi lemak darah yang akan membuatnya menjadi lebih berbahaya.
Di Jerman, para praktisi pengobatan konvensional secara rutin meresepkan suplemen bawang putih untuk mengobati penyempitan pembuluh arteri. Di Inggris, suplemen tersebut biasanya juga diresepkan, tetapi kini tidak lagi karena adanya campur tangan pemerintah.
Namun, ada bukti bahwa bawang putih membantu mencegah penyakit jantung koroner dengan berbagai cara yaitu:
• Secara nyata bawang putih sedikit menurunkan tekanan darah yang naik.
• Menormalkan kadar gula darah pada pasien diabetes.
• Memperbaiki laju darah dengan membuat darah lebih encer, sel-sel darah kurang lengket, dan “platelets” tidak menggumpal.
• Mempengaruhi sistem pembekuan darah sehingga kemungkinan trombosis (darah membeku) lebih kecil dan kemungkinan yang lebih besar adalah darah larut bila ter-jadi halangan.
• Mencegah detak jantung yang tidak teratur dan luka pada sel jantung ketika terjadi kekurangan pasokan oksigen.
• Membatasi kemampuan sel pada dinding pembuluh untuk bertumbuh, menjadi banyak dan membentuk lesi karena penyempitan pembuluh arteri.
Dari risetnya tentang bawang putih dan jantung, Prof. Edzard Ernst, profesor dari Ilmu Kedokteran Alternatif pada Universitas Exeter, telah menyimpulkan bahwa seseorang harus mengonsumsi luar biasa banyak obat-obatan sintetis untuk mendapatkan seluruh manfaat yang dihasilkan bawang putih. Ia mengutip satu penelitian yang membandingkan bawang putih dengan “bezafibrate”, obat penurun lemak yang paling sering diresepkan oleh para dokter di Inggris. Hasil menunjukkan bahwa pasien pada kedua belah kelompok mengalami penurunan kadar kolesterol 25% yang berarti bahwa bawang putih dapat se-efektif obat yang diresepkan dokter anda dan tanpa efek samping.
Bawang Putih dan Jantung: Selama Ini
• Pada awal tahun 1980-an, Prof. Ernst meneliti 20 pasien dengan kadar kolesterol tinggi dan memberi mereka diet rendah kolesterol atau diet disertai 600 mg bubuk bawang putih per hari. Baru sesudah 12 hari, kadar kolesterol, lemak LDL dan trigliserin (sejenis lemak dalam darah) lebih rendah diantara para pasien yang mengonsumsi bawang putih .
• Baru-baru ini sebuah penelitian atas 200 orang pasien berkadar kolesterol tinggi diperbandingkan terhadap pemakaian pil bawang putih dan didapati bahwa mereka yang mengonsumsi bawang putih, kolesterolnya turun rata-rata 12% dan trigliserin turun 17%.
• Sesudah mengonsumsi makanan kaya lemak, kadar trigliserin cenderung naik luar biasa. Para sukarelawan memakan 2 jenis makanan untuk diuji, masing-masing mengandung minimal 100 gram mentega. Sebelum makan makanan jenis yang satu, mereka diberi 900 mg bubuk bawang putih. Sebelum makan makanan jenis yang satunya lagi, mereka tidak diberikan apa-apa. Peningkatan trigliserin hanya sedikit sesudah makan bawang putih.
• Prof. Ernst juga menguji akibat bawang putih ketika kolesterol tidak tinggi pada awalnya. Penelitian pada para sukarelawan normal, masih menunjukkan penurunan pada kadar kolesterol total.
Bawang putih juga sudah dibandingkan dengan obat penurun lemak, dan ditemukan bahwa bawang putih cukup efektif. Pasien-pasien pada 2 kelompok yang diuji mengalami penurunan kadar kolesterol 25%.
sumber :http://malwopatibjn.blogspot.com/2011/12/kasiat-bawang-putih-bagi-penyakit.html
No comments:
Post a Comment